Kamis, 27 Juni 2013

D-2 Delusi

Jam ke-4, cangkir ke-3.
Aku masih berharap punggungmu berbalik.
Aku terus menunggu, kau tak kunjung datang.
Antitesis sempurna.
Disleksia.
Aku tak pernah bisa mendengar hatimu.
Aku tak bisa membaca gerikmu.
Dan kau bahkan tidak pernah menulis yang kubaca.
Adagio.
Jarum jam seakan tidak pernah berputar. 
Aku tetap di sini, menyeruput cangkir kegelisahan.
Menanti yang bahkan tidak pernah ada.

Kau berdelusi, nona.
Aku bergegas bangkit, kereta sudah tiba. 

ditulis:
@ktagana
http://dioramakata.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar