Minggu, 21 Februari 2016

Pemakaman

Langit dipenuhi dengan awan hitam. Guntur bersahut-sahutan di atas sana. Hati kita gelap diselimuti kegelisahan masing-masing. Hari itu gelisahku bukan lagi gelisahmu, dan gelisahmu tak lagi dapat kuteduhi.
Hari itu senandungmu bagai pekik di telingaku, hari itu senandungku hanya bait sumbang yang tak ingin kau dengar.
Hari itu matamu penuh ledak, jemarimu menghitung mundur hujan badai yang segera tiba.
Di tengah hujan itu, bukan aku lagi yang akan meneduhimu. Dan di tengah hujan itu, kumakamkan bait senandung kita pada tiap penghujung malam di sepasang matamu. Dan pada nisanmu kubisikkan doa, agar kau baik saja.


Muhammad Gana
http://dioramakata.blogspot.co.id/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar