Selasa, 14 Agustus 2012

Pelangi yang Tak Kunjung Datang | @ktagana


Nafasnya sendu, matanya pilu, hatinya kemarau, maskaranya luntur tak beraturan. Seorang Wanita tertatih di tengah hutan yang meredam dunia luar. Dunia yang terlalu keras bagi seorang Wanita rapuh.

Wanita ini terus berlari, membelah rusuk-rusuk hutan yang didiami pohon besar dan kekar. Matanya tak henti menghujani pipinya. Ia terus berjalan dengan sendu. Kepalanya masih dibayang-bayangi Pria dengan tuxedo hitam yang mencekik tangisnya.

Pria tua dengan jas dan dasi kupu-kupu usang mendatanginya,
"Apa yang kau cari disini, gadis kecil?"
"Aku mencari pelangi.", jawab wanita itu singkat, tanpa memeberi atensi lebih ke pak tua.

Ia terus berjalan, sembari menggenggam mawar yang dimekari oleh air matanya.
Musim penghujan seakan betah memberi siklus pada matanya, sementara hatinya kering kerontang. Rambutnya tergerai layu. Ia berjalan dan terus berjalan.

Entah dimana Ia akan menemukan pelangi. Ia hanya berjalan lurus dengan berbagai pikiran yang merecoki hatinya, menyayat-nyayat sisi-sisi hatinya yang semakin rapuh.
Sampai pada akhirnya isi kepalanya tumpah ruah, menembak tepat ke jantungnya layaknya selongsong peluru.
Wanita tadi terbunuh oleh pikirannya sendiri, roh nya meninggalkan jiwa yang penuh peluh, mata yang memerah, dan hati yang keruh. Namun pelangi tak kunjung datang.


by: @ktagana
http://superagazzino.blogspot.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar