Minggu, 29 Juli 2012

Lenyaplah | @muthiahannisa

menuju sebuah lintasan searah putaran cahaya terlalu cepat berhenti sekejap. “pikiranku” terdampar disebuah kerak hamparan halaman berbatas kedap udara terlalu “sempit” tulang rusukku seolah tak berfungsi terangkat keatas.perputaran harus dilanjutkan melewati beberapa bongkahan bola bundar. aku tertompang disebuah bola bundar kecil mmiliki aroma kehidupan seni ciptaan yang tidak terlalu abadi yang memasuki uzurnya.
aku bermulai dititik nol.
simpulan galaksi bima sakti memberiku beberapa rajutan awalan tusukkan pertama untuk sebagai”tongaknya” “aku meringis kesakitan” beberapa bocah sedang bermain dengan awal manis drama di galaksi ini, menoleh kepadaku? tatapan tajam begitu banyak pertayaan masuk keruang lobus masing masing otakku. mereka menertawaiku dengan ekperesi suci,aura bebas mereka. haruskah aku berbalik?
aku berteriak,insan di galaksi bundar lenyap seketika.

rajutan kedua dan berikutnya begitu halus aku telah tertompang di galaksi uzur ini? hatiku seakan ingin meledak begitu banyak pertanyaan belum terjawab aku ingin berteriak aku ingin lari dari galaksi ini!! “aku meronta” tulang rusukku menyekat, begitu dalam, semakin dalam sehingga tusukkan terakhir membuat aku makin meronta. begitu dashyat kedap udara yang menyekat tulang rusukku di galaksi yang uzur ini. beberapa partikel menjadi atom memenuhi masa ukuran kehidupanku begitu “pitam” “kelam”.
seorang gadis kecil yang masih bermain disimpulan drama menghapiriku?
langkah kecil merapatkan tubuhnya “kepadaku”
tersenyum manis dengan rayuan pahit
kau? kata itu keluar dari mulut mungil “kecilnya”
aku hanya pasrah badanku terlalu lemah.
hay wanita? ……….
badanku semakin bergetar seolah aku sudah ditemani beberapa penjaga yang dikirim tuhan kepadaku..
sudahilah?
kata ketiga itu terngiung di telingaku.
aku meringis dengan menuai tambang kesyahduan.
kata terakhir dan lagi keluar dari mulut kecil itu “hay wanita”?
berat bagiku mengatakan “IYA”?
massa mu telah berakhir dengan keuzuran penuh “noda hitam”
bagian tenggorokkan ku makin tersekat,pembatasan udara ditubuhku terbatas.
hari itu hari terakhirku di galaksi ini aroma kehidupan tidak tercium.
“AKU SUDAH DI SAMBUT”
LENYAPLAH….

by: @muthiahannisa
http://muthiahannisa.tumblr.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar