Minggu, 29 Juli 2012

Umbra Mungilmu | @afsahenda

Rasi yang tercipta di angkasa sejak dua puluh empat bulan lalu menunjukkan ketimpangannya. Sebuah bintang mungil mendekati bagian rasi yang ketika itu, kau yang menciptanya. Hingga ia berhenti bergerak, meredup, berada tepat di antara rasimu dan aku, lalu terang benderang lagi.

Aku benar tak mengerti apa yang sedang terjadi disana. Ataupun di dalam sini, diantara ruang pesawat antariksa yang kau dan aku tumpangi. Ada sesuatu yang mengganjal hingga aku harus turun memeriksa angkasa yang menurutku sudah tak indah, rasi yang sudah terkontaminasi oleh objek asing yang semestinya tak berada disana.
Aku mendekat perlahan. Amat hati-hati sampai aku bisa memandang rasi yang benar-benar tak sama seperti sedia kala. Namun, ia bercahaya. Cahaya yang begitu syahdu, lembut dan tak menyilau kornea. Ada sekelebat perasaan cinta yang muncul di ulu hatiku akan kedatangan objek mungil itu pada akhirnya.
Detik itu aku tersadar bahwa aku sudah bukan satu-satunya bintang yang terang di angkasamu. Tidak lagi. Pemilik galaksi lebih memilih untuk menghadiahkan sebuah bintang mungil sebagai umbramu. Dan menjadikan aku penumbra. Setelah dalam penantian sekian lamanya, kita sampai pada detik dan detak yang harus dibagi. Pesawat yang kita tumpangi akan memiliki seorang calon awak baru.
Dan, selamat datang umbra pekatmu. Semoga kelak dia menjadi kebanggaan bagi kita, bagi sesiapa saja.
 
by: @afsahenda
http://sahenda.blogspot.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar